BAB III METODOLOGI PENELITIAN



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Perumusan masalah
Penelitian ini dilakukan pada proyek pelaksanaan Pembangunan Ruas Jalan Sungguminasa – Malino II Kab. Gowa, untuk mengetahui variable-variable risiko yang mungkin terjadi pada proyek tersebut dan cara penanganannya.
Baik buruknya penelitian sangat tergantung pada metodologi penelitian yang digunakan. Pengumpulan dan analisa data dalam penelitian ilmiah bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan hasil analisa yang akurat sehingga dapat diakui kebenarannya. Untuk memperoleh data seperti yang diinginkan maka dalam penelitian digunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur dan alat-alat yang dapat diandalkan.
Variable risiko apa saja yang dapat berpengaruh pada proyek Pembangunan Ruas Jalan Sungguminasa – Malino II Kab. Gowa dan untuk mengetahui nilai risiko dari masing-masing pihak yaitu owner dan kontraktor. Permasalahan ini diupayakan untuk diselesaikan pada penelitian ini dengan menitik beratkan pada jenis variable risiko yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
3.2 Kerangka Pemecahan Masalah
Sebelum menyelesaikan permasalahan tersebut di atas, maka disusun kerangka pemecahan masalah sebagai dasar pijakan dalam penelitian untuk menentukan apa saja yang akan ditinjau.
Secara skematis, pemecahan masalah untuk mencapai tujuan penelitian ini digambarkan pada diagram alir berikut :
·               Flow Chart

Start
 

Studi Literatur


Pengumpulan Data

                                                     
Rekapitulasi
Data

Analisa dan Pembahasan


Kesempulan dan Saran



FINISH


Gambar 3.1. Bagan Alir Pemecahan Masalah
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan untuk tugas akhir ini berbentuk penelitian survey. Penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambi suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya pada metode experiment, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representative (David Kline:1980)
3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupaan langkah mencari dan memperoleh informasi yang dibutuhkan pada penelitian. Secara umum pengumpulan data terdiri atas dua metode yaitu pengumpulan data objectif dan pengumpulan data subjectif dimana data objectif lebih baik dibanding dengan data subyektif. Tetapi karena kurangnya data obyektif yang diperoleh, maka pengumpulan data lebih sering digunakan data subyektif. Data subyektif dapat diperoleh secara individu berdasarkan keadaan pengetahuan sekarang dan pengalaman masa lalu. Data subyektif dapat diperoleh dengan mencari informasi dari pihak-pihak yang terlibat langsung. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan  beberapa metode antara lain :
3.4.1 Library Research (Penelitian Kepustakaan)
Penelitian kepusstakaan merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan karangan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode penelitian ini digunakan pada tahapan identifikasi.
3.4.2 Field Research (Penelitian lapangan)
Penelitian lapangan merupakan pengumpulan data secara langsung ke responden / narasumber yang menjadi objek pada penulisan tugas akhir ini. Pada pengumpulan data dengan metode penelitian lapangan ini dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1.      Interview (Wawancara)
Interview atau wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara peneliti / surveyor dengan responden, yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Dalam penulisan ini digunakan metode interview / wawancaraa terstruktur yaitu peneliti atau surveyor telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh dengan menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya telah disiapkan. Dengan interview / wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.
Interview ini dilakukan terhadap pihak-pihak yang berkompeten dan terlibat langsung di dalam pelaksanaan proyek pembangunan Pembangunan Ruas Jalan Sungguminasa – Malino II Kab. Gowa baik dari pihak kontraktor, konsultan, maupun owner. Pada penelitian ini metode wawancara terstruktur digunakan pada tahap penelitian variable risiko.
2.   Kuisioner (Angket)
Kuisioner atau angket merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk menjawabnya. Ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui dengan pasti variable yang diukur dan atau apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuisioner ini dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka dan diberikan kepada responden secara langsung atau tidak langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan Ruas Jalan Sungguminasa – Malino II Kab. Gowa.
a.   Desain Kuisioner
Informasi-informasi yang diperoleh dari studi literature menjadi acuan dalam penyusunan kuisioner. Identifikasi risiko yang telah dilakukan pada tahap studi literature selanjutnya dalam kuisioner dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui opini responden tentang variable risiko yang terjadi pada suatu proyek dan bagaimana cara penanganan risiko tersebut, dalam hal ini proyek yang ditinjau adalah proyek pembangunan  Lanjutan jalan beton manurung-tawakua.
Struktur kuisioner terbagi dalam empat bagian :
·      Profil responden
Terdiri atas nama, jabatan, perusahaan/instansi dan pengalaman kerja dari responden.
·      Petunjuk pengisian kuisioner
Pada bagian ini responden diberi petunjuk pengisian kuisioner sehingga responden tidak salah dalam pengisian jawaban kuisioner.
·      Kuisioner
Penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara pembagian langsung kepada responden, dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Pembangunan Ruas Jalan Sungguminasa – Malino II Kab. Gowa.
Didalam penyebaran kuisioner tersebut peneliti memberikan kepada orang-orang yang telah memiliki pengalaman dalam bidang infrastruktur dengan maksud agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dalam memberikan keterangan.
Dalam kuisioner yang disebar, pertanyaan disusun dalam bentuk tabel dengan member tanda chek list sehingga memudahkan responden dalam melakukan pengisian jawaban. Kuisioner pada penelitian ini terdiri dari Penilaian variable risiko yang berpengaruh pada proyek. Penilaian tersebut berupa kemungkinan terjadinya risiko dan besarnya kerugian yang terjadi pada suatu proyek.
·      Hasil penelitian
Setelah mengisi kuisioner, responden diberi alternative pilihan dengan tanda chek-list pada salah satu kolom yang tersedia pada kuisioner apakah kuisioner tersebut akan dikirimkan kembali kepadanya atau tidak.
b.   Penentuan Skala Penilaian
Bagian utama dari kuisioner ini adalah jawaban responden yang akan diolah, maka dalam menyusun kuisioner untuk menyamakan persepsi dari responden dalam melakukan penilaian maka diberikan petunjuk dalam memberikan penilaian sebagai berikut :
·         Presentase terjadinya risiko “x” dari proyek-proyek yang pernah dikerjakan adalah sebagai berikut :
SS        : SangatSering                                    80 % - 100 %
S          : sering                                                60 % - 80 %
N         : sedang                                             40 % - 60 %
J           : jarang                                               20 % - 40 %
SJ        : sangat jarang                                     0 % - 20 %
·         Presentase kerugian risiko berdasarkan presentase rata-rata dari nilai kontrakproyek
SB       : Sangat besar                                     >20 % (max 100%)
B         : Besar                                                 15 % - 20 %
N         : Sedang                                             10 % - 15 %
K         : Kurang                                              5 % - 10 %
SK       : Sangat kurang                                  0 % - 5 %
Dengan panduan seperti diatas maka diharapkan dapat mengurangi perbedaan persepsi responden dalam mengisi kuisioner. Sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas data yang diperoleh. Dan untuk memudahkan dalam pengolahan data maka dilakukan proses pemberian skala pada jawaban responden. Pemberian skala ini hanya merupakan pemberian kode untuk merubah opini secara kualitatif, hal ini dengan alasan untuk mempermudah proses pengolahan data secara matematis.
3.5 Pengolahan Data
Metode penaksiran titik yang popular diantaranya adalah metode kecendrungan maksimum (maksimum likelihood). Metode kecendrungan maksimum memberikan suatu prosedur untuk menurunkan penaksir titik dari parameter secara langsung. Kecendrungan untuk mendapatkan suatu nilai sampel khusus Xi dapat diasumsikan sebanding dengan nilai dari fungsi kerapatan probabilitas yang dihitung pada Xi , maka dengan mengasumsikan sampel acak, kecendrungan untuk mendapatkan n  pengamatan x1,…..xn yang bebas adalah:
L (x1,…xn;θ) = f (x1,θ)f(x2,θ)…(f(xn,θ)………………..(3.1)
Yang merupakan n fungsi kecendrungan (likelihood) untuk mengamati himpunan X1…..,Xn. Penaksir yang cenderung maksimum θ dengan demikian merupakan nilai dari θ^ yang membuat fungsi kecendrungan L(X1,….,Xn;o) maksimum. Penaksir ini dapat diperoleh dengan menyamakan turunan dari L(X1,….Xn;θ) terhadap θ, dengan nol, yang biasanya memberikan maksimum absolute (Hoel 1962) yakni θ^ diperoleh sebagai pemecahan dari persamaan berikut :
Karena fungsi penggandaan dari fungsi kecendrungan, fungsi ini akan lebih mudah untuk memaksimumkan logaritma fungsi kecendrungan yaitu :
Untuk fungsi-fungssi kerapatan (density function) dengan dua parameter atau lebih fungsi kecendrungan menjadi :
L(xi,…xn;θ1,…θm) = …….(3.4)
Penaksir kecendrungan maksimum dari suatu parameter memiliki banyak sifat-sifat yang diinginkan dari suatu penaksir. Khususnya untuk ukuran sampel n yang besar, penaksir kecendrungan maksimum sering dipandang sebagai penaksir yang terbaik karena mempunyai varians yang minimum (Hoel,1962).
Setelah hasil dari penentuan penentuan distribusi yaitu mengikuti distribusi log normal maka pertama-tama diturunkan rumus-rumus umum dari penaksir kecendrungan maksimum v dan g untuk distribusi log normal. Dari persamaan (….,….) fungsi kecendrungan diberikan oleh :
L(xi,…xn; λ,ξ) = ……..(3.5)
Hadirnya factor-faktor eksponensial menunjukkan bahwa akan lebih mudah berurusan dengan bentuk logaritmis, sehingga ;
lnL (xi,…xn;λ,ξ) = - ln π – n ln ξ – ….(3.6)
Sedangkan untuk memaksimalkan fungsi kecendrungan kita menggunakan persamaan berikut :
Karena  =0 jawaban dari kedua persamaan ini memberikan :

Nilai rata-rata E(x) = m dapat diperoleh dengan pesamaan berikut:
E(x) = µ = exp ( λ - ………(3.11)
3.5.1 Proses memperoleh nilai risiko
 Setelah semua variable diperoleh maka selanjutnya menentukan nilai risiko. Risiko pada dasarnya adalah peristiwa pada tahap pelaksanaan konstruksi yang akan meningkatkan peluang terjadinya kegagalan pelaksanaan proyek. Risiko tersebut dirumuskan dengan fungsi perkalian antara kemungkinan terjadi (P) dan besarnya kerugian terjadinya (L).
Risiko = (E{xi}) = f (Pi,Li) ……………(3.12)
Diamana :                               
f           =          fungsi perkalian
Pi         =          Kemungkinan terjadinya (Possibility)
Li         =          Besarnya kerugian (Loss)
3.5.2    Proses penilaian respon risiko
Setelah diperoleh data-data dari proses pengumpulan data sampai pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi penanganan risiko atau respon risiko. Jenis-jenis respon risiko yaitu :
·         Menghindari risiko (Risk Avoidence)
·         Mengendalikan kerugian (Loss Control)
·         Pemisahan (Separation)
·         Kombinasi (Pooling)
·         Pemindahan Risiko (Risk Transfer)
·         Pemindahan Risiko dengan asuransi (Risk financing transfer)
·         Meretensi Risiko (Risk Retention)

0 komentar:

Posting Komentar

Barclays EPL

Barclays EPL
Update Liga Inggris klik gambar diatas!

Menchester United

Menchester United
Gabung dengan United Indonesia klik gambar diatas!